Sejarah Sepak Bola Indonesia

Sepakbola mulai dikenal bangsa Indonesia pada abad ke-19. Olahraga permainan ini diperkenalkan oleh bangsa Belanda dan orang-orang Eropa bersamaan dengan beberapa permainan lain seperti badminton atau bulu tangkis, kasti, tenis, kriket dll. Akan tetapi, karena pemerintah kolonial Belanda saat itu melarang pribumi untuk melakukan permainan barat kecuali sepakbola pada saat itu maka sepakbola menjadi olahraga paling populer.

Walaupun dibawa oleh bangsa Eropa, namun tidak ada yang tahu pasti kapan masyarakat Indonesia mulai mengenal sepakbola. Beberapa tahun yang lalu, FIFA sebagai induk organisasi sepakbola dunia menahbiskan China sebagai tanah lahirnya sepakbola. Bila melihat hal itu ditambah hubungan Indonesia yang telah terjalin dengan negara komunis itu telah berlangsung sejak berabad yang lalu, bukan tidak mungkin bangsa ini telah mengenal sepakbola sejak lama. Seperti ditulisakan dalam beberapa literatur bahwa di Asia Tenggara (termasuk Indonesia) telah dikenal permainan olah bola yang disebut sepak takraw atau sepak raga yang sampai saat ini permainan tersebut masih dimainkan bahkan dipertandingkan dalam Asian Games. Bukan suatu kebetulan jika awalnya PSSI merupakan singkatan dari Persatoean Sepak Raga Seloeroeh Indonesia.

Pertandingan sepakbola pertama diyakini berlangsung di Medan pada tahun 1890 yakni antara tim yang berasal dari Penang , Malaysia melawan tim Gymnastiek Vereeniging. Asal diketahui bahwa kedua tim yang bertanding bukanlah klub sepakbola melainkan klub senam. Pertandingan tersebut sendiri digelar pada sore hari dimana pada pagi harinya telah digelar pertandingan kriket antara kedua tim.

Walaupun pertandingan pertama sepakbola digelar di Medan akan tetapi klub sepakbola pertama berasal dari Jakarta yaitu, Bataviasche Cricket-Football Club Rood-Wit pada 28 September 1983. Klub yang baru mendapat pengakuan dari pemerintah Belanda pada 1984 ini merupakan klub gabungan antara kriket dan sepakbola.

Bila Rood-Wit merupakan gabungan antara sepakbola dan kriket maka klub pertama yang mengkhusukan diri pada sepakbola ialah Victoria pada 1984 di Surabaya yang tidak lama kemudian disusul berdirinya klub Sparta. Pertandingan keduanya pada bulan Juli 1986 tak ayal menjadi pertandingan sepakbola pertama antara dua klub sepakbola pertama di Indonesia. Pertandingan tersebut berkesudahan 6-1 untuk kemenangan Victoria.

Semenjak saat itu sepakbola semakin populer di tanah bekas koloni Belanda ini. Klub-klub sepakbola mulai bermunculan di kota-kota besar di Indonesia. Klub-klub tersebut kemudian bergabung menjadi bond atau perserikatan seperti: West Java Voetbal Bond (WJVB), Bandoeng Voetbal Bond (BVB, Soerabjasche Voetbal Bond (SVB), Semarang Voetbal Bond (SVB). Bond-bond tersebut kemudian bergabung dan membentuk Nedelandsch-Indische Voetbal Bond (NIVB) yang kemudian berubah nama menjadi Nederlandsch-Indische Voetbal Unie (NIVU) pada 1927. NIVB secara rutin menggelar kompetisi antar bond mulai rentang waktu tahun 1914-1950. Bond pertama yang menjadi juara ialah  Voetbalbond Batavia en Omstreken (VBO). 

           -----------------------------------------------------------------------------------------------------------

Klub sepakbola pertama  yang didirikan pribumi ialah Patjarkeling di Surabaya pada 1902 oleh Muhammad Zen. Sayangnya klub ini tidak bertahan lama dan bubar pada 1922. Klub lain yang didirikan ialah Romeo pada tahun 1908 oleh Susuhunan Pakubuwono X di Surakarta. Di beberapa kota juga berdiri klub sepakbola antara lain di Bandung, Jakarta dan Semarang. Dari klub-klub kecil itulah kemudian dibentuk bond atau perserikatan seperti Vortenlandsche Voetbal Bond pada 1923 yang berubah nama menjadi Persis Solo pada 1928 di Solo, SIVB (Soerabajasche Indonesische Voetbal Bond) yang merupakan cikal bakal klub Persebaya, Bandoengsche Indonesische Voetbal Bond (BIVB) cikal bakal klub Persib Bandung dan PS Hizboel Wathan dari Jogja.

Pada tanggal 1-2 Oktober 1927, Indonesische Voetbal Bond (IVB) didirikan oleh beberapa bond yang ada pada saat itu di Gedung Studie Club, Surakarta. IVB inilah yang kemudian menjadi cikal bakal terbentuknya PSSI pada 30 April 1930 di Gedung Sositet Hande Pryo Jalan Yudongaran Yogyakarta dimana Ir. Soeratin menjadi ketua umum pertamanya. IVB sendiri dibubarkan karena dianggap terlalu dekat dengan Belanda dan tidak sejalan dengan pergerakan nasional waktu itu.

* Dari berbagai sumber